Apa Itu Blog? Pengertian Blog, Blogging, dan Blogger
Blog adalah website atau jurnal online yang memuat beragam informasi seperti artikel, foto, atau video, yang selalu diperbarui secara rutin. Pengertian blog sendiri adalah “web log”, yang berarti tempat untuk menyimpan “log” informasi di website, yang dilakukan oleh blogger.
Apa itu blogger? Blogger adalah orang yang membuat atau memiliki dan mengelola blog, membagikan pandangan serta perspektif kepada audiens untuk tujuan pribadi maupun bisnis. Bahkan, saat ini sudah banyak blogger yang terkenal dan menjadi ‘selebriti’ baik di dunia online maupun offline.
Nah, dalam artikel ini, kami membahas berbagai informasi seputar blog, seperti apa itu blog, apa itu blogging, sejarah blog, berbagai jenis blog, fungsi blog, perbedaan blog dan website, dan lain sebagainya. Selamat membaca!
Apa Itu Blogging?
Sejarah Blog dan Blogging
Jenis Blog yang Ada Saat Ini
1. Blog Pribadi
2. Blog Niche
3. Blog Perusahaan atau Bisnis
4. Blog Afiliasi
5. Reverse Blog
Struktur Blog
1.Header: Bagian atas blog yang berisi judul, deskripsi, dan menu blog.
2.Navbar: Elemen ini bisa disebut sebagai menu untuk membantu pengunjung memilih dan menjelajahi konten blog.
3.Main blog: Bagian di mana postingan blog Anda berada. Di bagian ini, terdapat struktur seperti judul, tanggal, nama penulis, kolom komentar, dan sejenisnya.
4.Sidebar: Sisi samping blog yang biasanya memuat beberapa rekomendasi artikel populer, widget, iklan, atau informasi tambahan lainnya.
5.Footer: Bagian bawah blog yang berisi informasi penulis, kontak, form subscription, dan alamat email.
Sementara itu, pada bagian main blog, konten blog biasanya tak hanya berupa tulisan. Namun, juga disisipkan gambar dan video.
Kegunaan dan Fungsi Blog
1. Sebagai Ruang Berbagi
2. Untuk Menghasilkan Uang
3. Sarana Menyalurkan Hobi Menulis
Perbedaan Blog dan Website
Perbedaan Blog Post dan Halaman Website
Mengapa Orang-orang Membuat Blog?
Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blognya?
Kesimpulan
Apa Itu Blogging?
Blogging adalah aktivitas mengelola blog, seperti menulis, memperbarui, atau menambahkan elemen lainnya (misalnya video) pada konten blog. Aktivitas ini dilakukan oleh blogger dengan memanfaatkan tool digital yang ada di Internet.
Aktivitas blogging mulai populer pada awal tahun 2000-an ketika sejumlah blog berbau politik bermunculan. Beberapa saat setelahnya, tema how-to dan tutorial mulai muncul. Sejak saat itu, aktivitas ini pun menjadi sangat populer. Namun, yang jadi pertanyaan, mengapa kegiatan mengelola blog bisa jadi seterkenal ini?
Nah, setelah membahas apa itu blog dan apa itu blogging, kami akan menjelaskan sejarahnya.
Sejarah Blog dan Blogging
Blog pertama kali digagas oleh Blogger.com pada bulan Agustus tahun 1999, yang kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2003. Sejarah blog tidak lepas dari istilah ‘Weblog’, yang diciptakan oleh Jorn Barger pada tanggal 17 Desember 1997.
Awalnya, blogging banyak dilakukan untuk segmen berita dan informasi. Tujuannya mirip seperti koran yang sudah lebih dulu ada, namun blogging berkembang lebih cepat secara komparatif. Update informasi yang terus-menerus dan kemudahan memilih topik yang sesuai dengan minat dan hobi menjadi dua dari sekian alasan mengapa orang-orang mulai melakukan blogging.
Ada kejadian yang cukup penting dalam sejarah blog pada tahun 2002. Saat itu, ada seorang blogger bernama Heather B. Armstrong yang memiliki blog dengan alamat dooce.com. Ia dipecat dari pekerjaannya karena kedapatan menulis tentang rekan-rekannya di blog pribadinya.
Kasus ini menimbulkan kegemparan di komunitas blogger dalam hal privasi di internet. Untungnya, semuanya baik-baik saja setelah itu dan kegiatan blogging pun mulai populer.
Tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2003, WordPress pun diluncurkan, menawarkan segala kemudahan bagi orang-orang yang tertarik untuk mulai blogging dan menjadi blogger.
Website blogging kemudian menjadi terkenal dan menarik perhatian warganet. Para blogger jurnal online ini, seperti ProBlogger.net dan JohnChow.com, menjadikan blognya sebagai ‘mesin pencetak uang’ karena bekerja sama dengan pihak ketiga (dalam hal beriklan). Keduanya bahkan menjadi contoh bagaimana Anda juga bisa memperoleh penghasilan dengan blogging.
Jenis Blog yang Ada Saat Ini
Setelah mengetahui apa itu blog, apa itu blogger, dan sejarah blog, selanjutnya kami akan membahas jenis-jenis blog. Berikut 5 jenis blog yang cukup populer saat ini:
1. Blog Pribadi
Blog seperti ini lebih difokuskan pada sang blogger sendiri, bukan audiens. Blogger pribadi biasanya menjadikan blognya sebagai jurnal atau dokumenter tentang hidupnya, minatnya, atau hobinya.
Karena tujuannya adalah untuk menuangkan cerita pribadi sang blogger, tipe blog seperti ini umumnya tidak hanya membahas satu topik. Sang blogger bisa saja membahas berbagai subjek sesuai minatnya.
Contohnya adalah Design for Mankind. Pemiliknya, Erin Loechner, menceritakan tentang keluarganya, proyek pekerjaannya, dan refleksi diri.
Design for Mankind
Kemudian, ada juga jurnal online Neil Gaiman yang berfokus pada proyek dan kabar terbaru dari kehidupan sang blogger.
Neil Gaiman
2. Blog Niche
Tipe ini benar-benar membahas topik tertentu, biasanya berkaitan dengan minat, skill, dan pengetahuan sang blogger. Misalnya, apabila Anda suka sekali membaca buku, Anda bisa membahas segala hal tentang buku saja.
Nah, berikut niche blog yang cukup populer di komunitas blogging:
Traveling. Blogger yang fokus pada niche ini sering kali berbagi cerita tentang perjalanannya. Mereka menuangkan hobi jalan-jalannya pada blog dan memberikan banyak tips dan panduan perjalanan. Contoh yang cukup terkenal adalah The Blonde Abroad.
Fashion. Niche ini membahas tren fashion terkini, seperti baju, styling, dan tips saat membeli barang-barang seputar fashion. Salah satu blogger terkenal untuk niche ini adalah Jordan Bunker yang membahas tentang busana pria.
Kesehatan dan kebugaran. Artikel yang paling umum untuk niche ini mencakup topik seputar latihan, resep bergizi tinggi, dan tips menjaga kesehatan mental. Salah satu blogger yang cukup populer untuk niche ini adalah Fit Bottomed Girls.
Makanan. Dalam niche ini, sang blogger biasanya berbagi resep, ulasan restoran, dan ulasan alat-alat dapur. Contoh yang cukup populer adalah The Minimalist Baker, yang fokus pada resep memasak dengan 10 bahan makanan saja, atau bahkan kurang dari itu.
Keuangan pribadi. Niche ini berfokus pada manajemen keuangan, mulai dari tips budgeting hingga ide usaha sampingan. Contoh keren untuk kategori ini adalah The Penny Hoarder.
Lifestyle/gaya hidup. Niche ini menggabungkan berbagai topik yang menjadi minat sang blogger, misalnya fashion dengan kecantikan, atau makanan dengan traveling. Contohnya adalah A Cup of Jo, dengan niche seputar lifestyle yang membahas gaya, desain, dan kehidupan menjadi ibu.
3. Blog Perusahaan atau Bisnis
Biasanya merupakan bagian dari website perusahaan. Beberapa perusahaan memanfaatkan website miliknya untuk turut terjun dalam dunia blogging.
Tujuan utamanya adalah untuk menarik pasar target dengan memposting konten seputar bisnis. Beberapa perusahaan juga memanfaatkannya untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang perubahan di organisasinya.
Salah satu contoh keren untuk jenis ini adalah Mailchimp, yang menyediakan tips dan materi seputar marketing dengan memanfaatkan software digital marketing miliknya.
Selain itu, ada juga pembahasan studi kasus klien yang sudah sukses menggunakan tool mereka, yang bisa menjadi sarana promosi.
Blog perusahaan Mailchimp
Developer software produktivitas, Toggl, juga punya blog bisnis yang keren. Postingannya berfokus pada hal-hal seputar fitur aplikasi mereka, seperti rekrutmen, manajemen tim, kultur perusahaan, dan perencanaan proyek.
Toggl tipe blog bisnis
4. Blog Afiliasi
Untuk jenis ini, fokusnya adalah affiliate marketing, yaitu teknik pemasaran dengan mempromosikan produk dan layanan pihak ketiga melalui platform online.
Sang blogger biasanya menyediakan link di postingannya yang mengarahkan pembaca ke toko online suatu bisnis. Saat ada yang mengeklik link tersebut dan membeli produk, si blogger akan mendapatkan uang dari blognya.
Artikel yang umumnya akan Anda jumpai pada tipe ini mencakup ulasan produk, tips dan trik membeli produk, atau daftar produk terbaik.
Ada juga beberapa yang fokus pada satu niche, seperti Outdoor Gear Lab. Mereka hanya mengulas produk-produk peralatan outdoor dan biasanya mencakup produk dari Amazon.
Gearlab blog afiliasi
Selain itu, ada juga blog afiliasi yang memasukkan produk dari berbagai kategori, seperti The Wirecutter dari The New York Times.
5. Reverse Blog
Pada reverse blog, konten ditulis oleh sejumlah penulis tamu atau guest writer dan bukan blogger yang memilikinya.
Pemiliknya mungkin saja menulis artikel sendiri, tapi tugas utamanya biasanya hanya mengubah dan mengedit tulisan para penulis tamu.
Tipe ini cukup populer di antara penulis freelance karena bisa membantu memperluas koneksi dan eksposur mereka. Beberapa blogger juga membayar para penulis freelance untuk artikel yang mereka tulis.
Salah satu contoh reverse blog adalah The Writing Cooperative dari Medium yang berfokus pada penulisan dan penerbitan. Mereka menerima kiriman tulisan dari para penulis di Medium.
The Writing Cooperative reverse blog
Business2Community juga merupakan salah satu contoh keren untuk jenis ini. Kontennya terdiri dari ribuan artikel yang berasal dari para profesional bisnis.
Business2Community contoh blog reverse
Struktur Blog
Struktur blog terdiri atas beberapa bagian, tergantung pada tujuannya. Namun, secara umum, struktur blog terdiri dari:
Header. Bagian ini adalah tempat kolom navigasi berada, yang biasanya ada di bagian atas.
Area konten. Di sinilah tempat postingan terbaru atau sorotan (highlight) berada.
Sidebar. Pada area ini, terdapat beberapa informasi tambahan seperti profil media sosial author dan postingan terpopuler.
Footer. Terletak di bagian bawah, yang memuat informasi seperti kebijakan privasi, disclaimer, dan informasi kontak.
Kegunaan dan Fungsi Blog
Ada banyak alasan mengapa orang atau perusahaan menggunakannya. Umumnya, tujuan orang-orang memulai aktivitas blogging dan menjadi blogger adalah untuk menuangkan pikiran mereka dan berbagi informasi. Berikut fungsi blog secara umum:
1. Sebagai Ruang Berbagi
Misalnya, Anda suka memelihara anjing dan ingin membagikan hobi serta kisah Anda ke audience di internet. Anda bisa menuangkannya melalui jurnal online ini.
Atau Anda sedang mempelajari efek kurang tidur dan ingin menuliskan hasil serta kesimpulan temuan Anda. Atau mungkin Anda adalah seorang pebisnis dan ingin menawarkan produk dengan menuliskannya di blog demi meningkatkan awareness dari audience yang lebih besar.
2. Untuk Menghasilkan Uang
Apakah benar kita bisa memperoleh penghasilan dengan mengonlinekan blog? Jawabannya adalah ya, kita bisa menggunakan jurnal online ini sebagai sarana untuk mendapatkan uang.
Aktiflah blogging untuk membangun audiens yang luas. Setelah trafik cukup tinggi, Anda bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan uang melalui iklan atau afiliasi.
3. Sarana Menyalurkan Hobi Menulis
Sama seperti website atau jurnal, blog juga memiliki struktur yang tidak kaku. Sebab, jurnal online ini menawarkan berbagai macam desain dan bentuk, terlebih dengan adanya update secara berkala. Ada fitur yang standar dan terstruktur yang akan Anda sadari ketika membuka dan membacanya, sehingga jurnal online ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk menyalurkan hobi menulis Anda.
Perbedaan Blog dan Website
Banyak orang yang menganggap keduanya sebagai hal yang sama. Terlebih lagi ada banyak perusahaan yang menggunakannya di saat bersamaan sehingga perbedaan dua format ini cukup membingungkan. Memang sepertinya susah untuk membedakan kedua platform tersebut, tapi sebenarnya ada poin-poin khusus yang menjadikan blog dan website berbeda.
Blog, seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, memiliki konten yang harus terus update dan dikelola. Lebih jauh lagi, Anda harus menggunakan desain yang menarik untuk mencuri perhatian audience dan memaksimalkan potensi. Salah satu contohnya adalah dengan mengaktifkan kolom komentar sehingga pengunjung situs bisa menuliskan pikiran atau kritikannya.
Website, di sisi lain, cenderung ‘statis’ – tidak harus selalu update. Saat masuk ke sebuah blog, Anda pasti melihat bahwa kontennya selalu baru. Hal ini berbeda ketika mengunjungi sebuah website, Anda akan lihat bahwa hampir semuanya sama dan tidak ada perubahan.
Selain konten yang terus diperbarui, ada cara lain untuk melihat perbedaan blog dan website.
Blog memiliki tanggal publishing, referensi author, kategori, dan tag dalam byline. Meskipun tidak semuanya punya elemen ini, website justru tidak memilikinya sama sekali.
Nah, jadi demikianlah perbedaan blog dan website secara ringkas.
Perbedaan Blog Post dan Halaman Website
Lalu bagaimana dengan blog post dan halaman website? Kami sudah menyebutkan kata ‘statis’ sebelumnya ketika merujuk pada definisi website. Kata ini juga berlaku untuk halaman website.
Blog post ditulis berdasarkan urutan postingan terbaru ke postingan paling awal. Secara default, beranda utama adalah halaman post blog dan di sinilah Anda bisa melihat postingan terbaru.
Jika ingin tampilan yang lebih rapi di mana semuanya terorganisir dengan baik serta bisa diakses melalui bar navigasi atau fitur serupa, maka sebaiknya gunakan halaman statis, yaitu halaman website.
Contoh yang paling populer adalah toko online. Anda ingin membuat halaman website yang memuat semua informasi penting dan relevan, tapi di saat bersamaan menawarkan opsi untuk mencari item yang diinginkan satu per satu.
Metode ini tidak bisa diterapkan dengan blog post karena semua postingan akan ‘ditimpa’ dengan postingan baru. Pengunjung situs pun mengalami kesulitan jika ingin mencari item yang mereka butuhkan.
Mengapa Orang-orang Membuat Blog?
Pada awalnya, jurnal online ini menjadi wadah bagi para pengguna untuk mengekspresikan pendapat atau perasaan pribadi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, fungsinya semakin berkembang dan merambah berbagai cabang.
Banyak perusahaan yang mulai memanfaatkannya untuk memberikan informasi yang up-to-date bagi klien mereka. Semakin banyak orang yang mengunjungi situs Anda, brand awareness dan kepercayaan terhadap perusahaan juga akan meningkat.
Interaksi merupakan salah satu hal utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan blog. Apabila orang-orang bisa berinteraksi dengan perusahaan dan juga brand yang diciptakan, maka feedback-nya akan positif.
Di samping itu, banyak orang juga sudah mulai melirik layanan ini sebagai sumber penghasilan baik paruh maupun penuh waktu. Anda hanya perlu menuliskan opini atau pikiran erhadap suatu topik, kemudian mendapatkan uang. Siapa, sih, yang tidak suka dengan konsep seperti ini?
Cara paling manjur untuk mendapatkan uang dari blog adalah dengan memanfaatkan layanan iklan dari pihak ketiga. Anda menampilkan ads (iklan) pihak ketiga (biasanya dalam bentuk banner) yang kemudian bisa pengunjung lihat.
Jika pengunjung mengklik iklan tersebut, Anda akan mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup. Namun, jika Anda punya bisnis sendiri, sudah lebih dari cukup untuk menampilkan informasi mengenai produk yang Anda tawarkan.
Apakah Blogger Mendapatkan Uang dari Blognya?
Seperti yang telah kami sebutkan di atas, jawabannya adalah ya, blogger bisa mendapatkan uang dari blognya.
Berdasarkan informasi yang disadur dari Forbes, 10 situs blog terbaik bisa membawa penghasilan mulai dari $175.000 hingga $14.000.000 per bulannya. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?
Tentu saja, butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk membangun brand dan image, bahkan menyewa sejumlah profesional di bidangnya.
Jangan berkecil hati jika milik Anda saat ini belum sebesar sepuluh blog yang disebutkan. Dengan ketelatenan dan ketekunan, pasti Anda bisa mendapatkan penghasilan dari blog sendiri.
Kesimpulan
Jadi, melalui blog, Anda sebagai blogger bisa menuliskan pandangan, pendapat, serta berbagai hal lain yang dilakukan sehari-hari. Bahkan, Anda bisa menjadikannya sebagai sumber penghasilan, terlebih jika fokus pada suatu topik unik yang bisa menarik pembaca.
Blogging bukanlah sekadar hobi, tapi juga menjadi cara hidup bahkan karier utama sang blogger. Sepertinya akan sangat susah membayangkan bagaimana hidup tanpanya karena dari jurnal online inilah kita bisa belajar dan mengetahui banyak hal menarik, mulai dari panduan, tips dan trik, cerita, dan keseharian orang lain.
Demikian halnya ketika Anda menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan. Untuk meningkatkan awareness dan kepercayaan pelanggan, salah satu cara terbaiknya adalah dengan membuat weblog yang powerful serta memuat beragam informasi penting.
sumber:https://www.niagahoster.co.id/blog/blog-adalah/?amp
0 comments: